Aquavitae, paduan mitos dan kegelisahan akan lautan

Pertunjukan Aquavitae digelar di Teater Salihara pada 21-22 September dan Institute Francais Indonesia (IFI) Bandung pada 24 September 2019.

Seniman asal Prancis Marine Midy. Alinea.id/Annisa Saumi

Seniman asal Prancis Marine Midy bersama kelompok teaternya Manoeuvres merekam kehidupan bawah laut lewat teater boneka imajinatif dan proyeksi video bertajuk "Aquavitae: The Seadog". Pertunjukan mereka digelar di Teater Salihara pada 21-22 September 2019, dan selanjutnya di Institute Francais Indonesia (IFI) Bandung pada 24 September 2019.

Teater boneka ini mengangkat mitos dewi laut yang dikenal dengan sebutan medusa melalui karakter Gorgon dan Ubur-ubur. Selain itu, adapula dialog dengan anjing laut. Pertunjukan ini adalah "underwater art" yang menggabungkan teater, boneka, video dan fotografi.

Aquavitae menggunakan dua plot yang terjadi secara bersamaan. Plot pertama melalui proyeksi video yang menampilkan kondisi di atas maupun di bawah air. Plot kedua berupa naskah nyata di atas panggung.

Selain boneka, pertunjukan ini juga mengutamakan gestur tubuh para dalang, proyeksi visual yang puitis dan efek suara yang seru. Di sebelah panggung, juga ada pameran "Kabinet Curiosity" yang memperlihatkan benda-benda hasil dari riset artistik yang dilakukan kelompok teater ini.

Teater ini merupakan bentuk kekhawatiran Marine akan tercemarnya laut oleh sampah plastik, rusaknya keragaman hayati laut dan perubahan iklim.