Ave Maryam: Cinta terlarang seorang biarawati

Suster Maryam (Maudy Koesnaedi) terlibat hubungan asmara dengan Romo Yosef (Chicco Jerikho).

Film Ave Maryam ditayangkan di festival-festival film di luar negeri, sebelum rilis di Indonesia. /Imdb.com

Film Ave Maryam (2018) garapan sutradara Ertanto Robby Soediskam akhirnya dirilis di Indonesia pada 11 April 2019. Film ini sempat ramai menjadi perbincangan akhir tahun lalu, setelah diputar di festival-festival film internasional, seperti Cape Town International Film Market & Festival (CTIFM & F) di Amerika Serikat, Hanoi International Film Festival (HANIFF) di Vietnam, dan Hong Kong Asian Film Festival di Hong Kong.

Cinta suster dan romo

Film yang dibintangi Maudy Koesnaedi ini mengangkat tema agama yang cukup sensitif bagi sebagian masyarakat Indonesia, tentang kehidupan seorang biarawati dan cinta terlarangnya di Semarang, Jawa Tengah pada 1980-an.

Suster Maryam (Maudy Koesnaedi) digambarkan mengabdikan dirinya untuk merawat para biarawati berusia senja di sebuah asrama. Suster Maryam merupakan orang yang cekatan memandikan, menyiapkan makanan, bersih-bersih, dan menyiapkan segala kebutuhan suster-suster sepuh.

Suatu hari, datang Romo Yosef (Chicco Jerikho) yang mengantar Suster Monic (Tutie Kirana) ke asrama. Romo Yosef lantas berkenalan dengan para suster di asrama, termasuk Suster Maryam yang membawakannya handuk untuk mengeringkan diri usai kuyup kehujanan.