Berkat dua novel ini, CEO SpaceX dan Tesla kian sukses

Novel-novel ini mampu menajamkan pikiran dan memainkan peranan penting dalam hidup CEO SpaceX dan Tesla.

Kapan terakhir kali kamu membaca buku? Sederet kesibukan pekerjaan, televisi, snapchat, instagram, path, twitter dan facebook mungkin menyita waktu kamu sehingga lupa akan kisah-kisah fiksi yang pernah dibaca. Padahal lembaran halaman itu selalu menunggu untuk dibaca.

Pengarang fiksi John Green pernah mengatakan kalau buku adalah pasangan paling setia yang bisa didapatkan seseorang. Letakkan mereka, maka mereka akan menunggumu selamanya. Perhatikan mereka, maka mereka akan selalu menyayangimu.

Novel fiksi juga memainkan peranan penting dalam hidup miliader Elon Musk. Dikutip dari CNBC, ada dua novel yang menajamkan pikiran CEO SpaceX dan Tesla ini. Salah satunya karya berjudul Lord of the Flies yang ditulis oleh William Golding.

Novel klasik Golding yang berisi tentang kelangsungan hidup dan persaingan ini berkesan bagi Musk. Buku itu berkisah tentang Ralph, salah satu anak laki-laki Inggris di pulau terpencil yang ingin menciptakan kode moral dan etika untuk menyelamatkan umat manusia. Sedangkan tokoh antagonis di buku itu Jack awalnya hanya memberontak, tapi makin lama didorong kekuasaan dan keserakahan.

"Para pahlawan dari buku-buku yang saya baca, selalu merasa wajib menyelamatkan dunia," ujar Musk. Novel itu membentuk pandangan Musk terhadap dunia, terutama masa depannya sendiri. Misalkan dia secara terbuka mengkhawatirkan bahaya kecerdasan buatan di tangan manusia.