Sosial dan Gaya Hidup

Bersihkan sepatu Anda jika ingin mengunjungi danau terjernih di dunia!

Sejak 2013, ketika penelitian tentang kejernihan danau dipublikasikan, jumlah pengunjung meningkat lebih dari dua kali lipat.

Minggu, 16 Februari 2025 14:33

Jauh di dalam Taman Nasional Nelson Lakes, di Pulau Selatan Selandia Baru, terdapat sebuah danau biru-ungu yang ajaib. Dikelilingi oleh hutan pegunungan yang curam dan mata air yang berasal dari perairan gletser Danau Constance, danau ini kecil tetapi bukan berarti tidak penting.

Danau ini pertama kali ditemukan oleh Ngāti Apa, seorang iwi atau suku Maori, yang menamakannya Rotomairewhenua, yang berarti "danau tanah yang damai." Danau ini menjadi tempat suci tempat mereka membersihkan tulang-tulang orang mati, dengan keyakinan bahwa hal ini akan menjamin perjalanan roh yang aman ke tanah air leluhur Maori di Hawaiki.

Dalam sejarah yang lebih baru, pendaki yang melewati taman nasional tersebut mengomentari warna danau yang luar biasa dan energinya yang halus, tetapi baru sekitar satu dekade yang lalu para ilmuwan menemukan bahwa air danau sub-alpin tersebut memiliki "kemurnian optik yang luar biasa" dengan jarak pandang antara 70 dan 80 meter. Itu sejalan dengan air murni, yang menurut mereka menjadikannya "air tawar paling jernih yang pernah dilaporkan."

Gelar "danau terjernih di dunia" dan foto-foto pemandangan yang menakjubkan tersebut telah dibagikan secara luas di media sosial, menjadikan danau tersebut sebagai tujuan wisata yang populer antara bulan Desember dan Maret (selama musim panas di Selandia Baru). Namun para konservasionis dan Ngāti Apa kini khawatir bahwa peningkatan popularitas ini dapat mengancam kemurnian danau tersebut.

Kekhawatiran terbesar mereka adalah penyebaran lindavia, alga mikroskopis yang dikenal secara umum sebagai "salju danau" atau "ingus danau" karena lendir yang dihasilkannya yang menggantung tepat di bawah permukaan air. Alga tersebut sudah ada di hilir Rotomairewhenua (juga dikenal sebagai Danau Biru) di danau Rotoiti, Rotoroa, dan Tennyson, dan berisiko terbawa oleh sepatu bot pendaki atau botol air mereka.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait