Gila Lu Ndro! Film komedi yang membunuh satire

Selain kritik yang terkesan dipaksakan, tidak ada kedalaman karakter dari tokoh Indro dan Al.

Poster film Gila Lu Ndro! /Twitter Falcon Pictures.

Di bioskop yang tak terisi penuh, suara berisik audio bioskop lebih terdengar dibandingkan tawa penonton. Mengandalkan premis sosok alien yang mencari kedamaian di Jakarta, film Gila Lu Ndro! garapan Herwin Novianto, tampaknya tak berhasil memancing tawa penonton bioskop yang saya datangi.

Film bergenre komedi ini merupakan bagian dari spin-off Warkop DKI Reborn. Di film ini, Indro Warkop dan Tora Sudiro berperan sebagai tokoh utama. Film dimulai ketika Indro (Tora Sudiro) dimarahi istrinya (Mieke Amalia), karena pulang ke rumah larut malam.

Indro lantas menceritakan alasannya pulang terlambat, karena bertemu dengan Alien (Indro Warkop) yang turun ke Bumi. Alien tersebut, dari cerita Indro, datang ke Bumi untuk mencari kedamaian. Kedamaian tersebut nantinya akan dia bawa pulang ke planet berbulunya, yang kerap diwarnai keributan dan masalah-masalah sosial di luar angkasa.

Indro bersama Al, membawa penonton keliling Kota Jakarta dalam satu hari, untuk mencari kedamaian dan kebahagiaan. Selama perjalanan itu, penonton akan menyaksikan berbagai macam kejadian yang menyadarkan Al, banyak masalah di planetnya juga terjadi di Bumi.

Kritik sosial yang dipaksa