Inilah alasan harus tetap menerapkan 3M walaupun telah divaksin booster

Belajar dari pengalaman negara yang mencapai booster tinggi. Bila tidak dibersamai dengan prokes, maka potensi peningkatan kasus tetap ada.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Foto YouTube Sekretariat Presiden

Setiap orang yang sudah divaksin bahkan divaksin booster tetap harus disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Booster dan prokes adalah dua kunci yang tak terpisahkan sebab faktanya potensi kenaikan kasus tetap masih ada. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, setiap upaya penanganan pandemi, memiliki fugsinya masing-masing yang saling melengkapi agar tercapai perlindungan optimal dan bukan saling meniadakan.

"Vaksin dan prokes 3M memiliki fungsi yang berbeda. Ketika sudah terlanjut tertular Covid-19, vaksin sudah terbukti secara ilmiah membentuk kekebalan komunitas yang dapat melindungi kita dari gejala parah bahkan kematian. Namun, potensi penularan masih tetap ada. Penularan dapat dicegah semaksimal mungkin dengan menghindari paparan virus, yaitu dengan displin 3M," papar dia dalam keterangan pers secara online, Rabu (23/3). 

Dia menjelaskan, kekebalan tubuh yang ditimbulkan vaksin akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Kekebalan yang sudah turun, harus ditingkatkan kembali melalui vaksinasi ulang atau lebih umum disebut booster

Di sisi lain perlindungan 3M dapat optimal apabila dilakukan dengan benar. Ketaatan pada hal-hal kecil dan sederhana seperti memakai masker, menutup mulut dan hidung, menjaga jarak merupakan perlindungan paling otimal.