Penelitian: Ibu hamil telah divaksinasi akan berikan antibodi ke bayi

Semua 36 bayi miliki antibodi tinggi menargetkan protein lonjakan pada peremukaan virus dan semua dapat dikaitkan dengan vaksinasi ibunya. 

Ilustrasi Foto. pexels amina filkins

Sebuah penelitian menunjukkan, wanita hamil yang mendapatkan vaksin mRNA untuk melawan Covid-19 menularkan antibodi pelindung yang tinggi ke bayi mereka. Dokter menganalisis darah tali pusar dari 36 bayi baru lahir yang ibunya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Mrna Pfizer (PFE.N)/BioNTech atau Moderna (MRNA.O).

Semua 36 bayi memiliki antibodi tinggi yang menargetkan protein lonjakan pada peremukaan virus dan semua antibodi dapat dikaitkan dengan vaksinasi ibunya. Temuan yang dilaporkan pada hari Rabu (22/9) dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology–Maternal Fetal Medicine mengindikasikan, “Antibodi yang dibangun ibu untuk vaksin melintasi plasenta dan kemungkinan akan memberikan manfaat bagi bayi setelah lahir,” kata rekan penulis Ashley Roman dari New York University Langone Health.

Belum ditemukan dengan jelas apakah waktu vaksinasi selama kehamilan terkait dengan antibodi pada bayi, dan Roman mengatakan, bahwa pihaknya belum tahu berapa lama antibodi tersebut akan bertahan pada bayi.

"Tetapi keberadaan antibodi dalam tali pusar, yang merupakan darah janin, menunjukkan bahwa bayi juga berpotensi memperoleh manfaat dari vaksinasi yang dijalankan ibu selama hamil," jelasnya.

Para ilmuwan memetakan situs pengikatan antibodi pada lonjakan virus