Ilmuwan temukan cara sederhana diagnosis penyakit parkinson

Tingkat kandungan protein tertentu di air mata, dipercaya bisa dijadikan petunjuk untuk mendiagnosis pengidap parkinson.

Ilustrasi tangisan/Pixabay.com

Sebagai penanda biologis, air mata bisa menjadi petunjuk untuk mendiagnosis seseorang mengidap penyakit Parkinson atau tidak.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran University of Southern California di Los Angeles Mark Lew mengungkapkan, tim riset telah melakukan penelitian terhadap air mata karena air tersebut mengandung berbagai protein yang dihasilkan oleh sel-sel dalam kelenjar air mata.

Mengingat bahwa Parkinson bisa berdampak pada fungsi syaraf di otak, tim peneliti menduga bahwa perubahan apa pun pada fungsi syaraf bisa terlihat dalam tingkat protein pada air mata.

Dalam riset tersebut dilakukan perbandingan contoh air mata 55 pengidap Parkinson dengan air mata 27 orang yang tidak mengidap Parkinson. Dengan sampel populasi usia dan jenis kelamin yang sama, tim riset lalu menelaah tingkat kandungan protein.

Hasilnya, para peneliti menemukan sejumlah perbedaan dalam tingkat suatu protein tertentu, yaitu 'alpha-synuclein' yang berada, pada air mata pengidap parkinson.

"Dengan mengetahui bahwa sesuatu yang sederhana seperti air mata bisa membantu para ahli penyakit saraf untuk membedakan antara orang-orang yang mengidap penyakit Parkinson dan mereka yang tidak, tanpa harus memasukkan sesuatu (ke dalam anggota tubuh, red), adalah hal yang menggembirakan," kata Lew seperti dilansir Antara, Minggu (25/2).