Instalasi Harmoni(S): Menimbang lokasi kuno, materi resam dan bentuk visual

Kedaton dipilih sebab area ini adalah sebuah "Global Ancient College" yang terjadi 1200 tahun lalu.

Karya seniman kolektif dari Kilau Art Studio, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang berkolaborasi dengan pengrajin materi tanaman gulma resam di desa Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Foto komunitas Kilau Art Studio/Rengga Gautama Satria

Sebuah instalasi seni cukup besar dengan ukuran panjang 13 meter, lebar 10 meter dan tinggi 4 meter cukup menarik disimak dan perlu untuk diulas. Karya seniman kolektif dari Kilau Art Studio, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang berkolaborasi dengan pengrajin materi tanaman gulma resam di Desa Muaro Jambi, Provinsi Jambi ini, menantang kita mendedahkan tafsir dan pemaknaan yang beragam.

Menimbang tinjauan wacana dan praktik seni kontemporer yang dikatakan site specific art, tentu akan terhubung pada lokasi dan responsif karya terhadap lingkungan sekitar. Demikian pula jika menimbang materi, yang terbuat dari bahan natural, kita bisa menempatkan karya pada perspektif environmental art

Namun, jika kita membawa pada karya yang diproduksi bersama-sama secara kolaboratif dan sementara sebagian dari ide-ide mendasar seperti asupan data, lokasi dan sangat terbukanya konsep desain yang digagas bersama di Jakarta, maka bisa bergeser pada upaya pemberdayaan pengrajin dan pekerja kreatif setempat. Instalasi itu beralih peran menjadi semacam konsep art activism. Sebuah aksi pemberdayaan masyarakat lewat seni.

Maka tinjauan kuratorial bisa membuka kemungkinan-kemungkinan lain, sikap dan gagasan yang boleh jadi dengan hadirnya diskursus dalam dua dasawarsa terakhir dengan terminologi glo-cal (global sekaligus lokal), yakni: diskursus yang mengemuka bahwa terjadi pertemuan besar arus baru seni lokal dengan dialognya seni yang datang dari Barat. Pertemuan ini, bisa saling memberi, mengupas bahkan memberi kekayaan cakrawala pengetahuan seni baru 

Tiga hal utama