Diabetes menghantui perempuan workaholic

Risiko menderita diabetes pada wanita dan pria yang memiliki jam kerja panjang berbeda.

Ilustrasi / Pixabay

Bekerja selama berjam-jam dapat mengundang efek merugikan pada kesehatan, mulai dari meningkatnya stres hingga serangan penyakit kronis.

Dalam sebuah studi terbaru yang mengeksplorasi dampak dari jam kerja yang panjang, peneliti menyebutkan bahwa diabetes tipe 2, mungkin salah satu yang menghantui para 'workaholic.'

Mahee Gilbert-Ouimet, seorang ahli epidemiologi di Institute for Work and Health di Toronto, Kanada, dan rekan-rekannya menganalisis data yang terdiri dari 7.000 pekerja di Kanada. Selama 12 tahun, para pekerja itu telah dipantau untuk memahami apakah jam kerja dapat memengaruhi risiko diabetes.

Seperti dikutip dari Time, Rabu (11/7), dalam studi yang dipublikasikan di BMJ Diabetes Research & Care, mereka melaporkan bahwa wanita yang bekerja lebih dari 45 jam dalam sepekan memiliki risiko 51% lebih tinggi terkena diabetes dibanding wanita yang bekerja selama 35 hingga 40 jam dalam seminggu. Hasil tersebut didapat setelah para peneliti menyelaraskan sejumlah faktor potensial lain yang dapat memengaruhi risiko diabetes, termasuk aktivitas fisik, Indeks Massa Tubuh, dan rokok.

Para peneliti tidak melihat efek yang sama pada pria. Faktanya, pria yang memiliki jam kerja lebih lama memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes.