Kisah Kevin Mittnick, peretas 'paling berbahaya' sepanjang sejarah 

Sepanjang kariernya, Kevin meretas dan mencuri software puluhan perusahaan besar di AS.

Kevin Mittnick (tengah) bersama pendiri Apple Steve Wozniak dan pendiri majalah 2600 Emanuel Goldstein dalam serial televisi The Screen Savers pada 2003. /Foto repro

Kevin Mittnick, 17 tahun, berada di kamarnya saat suara ketukan terdengar dari depan pintu rumahnya di Los Angeles, California, Amerika Serikat pada suatu hari di bulan Desember 1980 itu. Kevin tengah sibuk di depan terminal komputer TI-700 yang dipinjam dari sobatnya. Bermodal modem dial-up, ia sedang "mengobrak-abrik" jaringan milik Pacific Bells. 

Pintu rumah tak kunjung dibuka. Suara gedoran semakin keras. Kevin lantas membuka jendela kamarnya yang berada di lantai dua rumah itu dan berteriak. "Siapa di situ?" tanya Kevin.

"Robin Brown, FBI," kata pria di depan pintu.

Kevin panik. Ia buru-buru menjejalkan semua "barang bukti" ke bawah meja. Ia lantas berlari turun untuk menyambut sang agen FBI. Usai berbasa-basi, Brown pasang tampang serius. 
 
"Kamu tahu, aku yang menangkap Stanley Rifkin. Kamu bisa dipenjara sampai 25 tahun kalau kamu terus-terusan mengganggu jaringan milik perusahaan telepon," ujar Brown.

Di AS, Rifkin tergolong penjahat yang cukup fenomenal. Menggunakan modus penipuan berbasis social engineering, ia mencuri duit hingga 10 juta US$ dari Security Pacific National Bank dan sempat jadi buronan FBI.