Kucumbu Tubuh Indahku, prasangka LGBT dan tradisi lengger lanang

Dipuji di luar negeri, film Kucumbu Tubuh Indahku tak mulus beredar di domestik. Film karya Garin Nugroho ini dinilai mengandung unsur LGBT.

Kucumbu Tubuh Indahku pertama kali diputar di Festival Film Internasional Venesia pada Agustus 2018. /Imdb.com.

Beberapa hari belakangan, penggemar film di tanah air tengah gandrung Avengers: Endgame. Namun, di tengah merebaknya virus Avengers, film Kucumbu Tubuh Indahku karya sutradara jempolan Garin Nugroho menjadi perbincangan.

Film ini tayang perdana di bioskop-bioskop Indonesia pada 18 April 2019, setelah pertama kali diputar di Festival Film Internasional Venesia pada Agustus 2018. Mendapat apresisasi di luar negeri, tak berarti mulus di dalam negeri.

Sejumlah orang menolak film Garin. Ada tiga petisi online di Change.org yang menolak pemutaran film itu. Pertama, petisi bertajuk “Tolak Penayangan Film LGBT dengan Judul ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ Sutradara Garin Nugroho” yang dibuat Rakhmi Mashita.

Lalu, petisi bertajuk “Boikot/Tolak Penayangan Film Kucumbu Tubuh Indahku di Kota Balikpapan” yang dibuat Annisa Tang. Dan, petisi yang dibuat Budi Robantoro bertajuk “Gawat! Indonesia Sudah Mulai Memproduksi Film LGBT dengan Judul Kucumbu Tubuh Indahku”.

Hingga kini, petisi online Rakhmi Mashita sudah ditanda tangani 5.000 lebih orang. Sementara petisi yang dibuat Budi sudah ditanda tangani lebih dari 100.000 orang.