Manusia silver: Menyambung hidup di tengah ancaman razia

Dahulu, keberadaan manusia silver dipuji. Sekarang, jadi masalah sosial.

Manusia silver beraksi di Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (31/7/2020). Alinea.id/Marselinus Gual/Dwi Setiawan.

Ardian duduk di trotoar Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Gitar kecilnya ia letakan di sebelahnya. Sembari beristirahat sejenak, ia merogoh saku celana. Menghitung lembaran uang Rp2.000 dan pecahan koin Rp500.

“Sudah Rp20.000,” katanya saat berbincang dengan reporter Alinea.id, Jumat (31/7).

Uang tersebut hasil mengamennya di sekitar lampu lalu lintas Jalan Sultan Agung, sejak sore hingga menjelang magrib. Berbekal gitar kecil, ia tawarkan suaranya kepada para pengendara kala lampu lalu lintas bernyala merah.

Berbeda dengan pengamen lainnya, seluruh tubuh pemuda berusia 18 tahun itu diwarnai cat perak. Baru seminggu ini ia memoles tubuhnya dengan cat perak. Usaha ini, secara tak langsung diakuinya membawa keberuntungan.

"Alhamdulillah, saya sudah bisa tampung sejuta," katanya.