Menepis kesalahpahaman mengenai thermo gun

Thermo gun merupakan salah satu jenis termometer atau alat pengukur temperatur tubuh yang umumnya diarahkan ke dahi.

Petugas medis dari tim gugus tugas Covid-19 melakukan pemeriksaan suhu tubuh sejumlah pedagang di Pasar Botania 2 Batam, Kepulauan Riau, Jumat (15/5/2020)/Foto Antara/M N Kanwa.

Salah satu gejala infeksi virus SARS-CoV-2 adalah demam atau peningkatan suhu tubuh. Ini melatarbelakangi pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun saat individu akan memasuki kawasan kantor atau fasilitas umum.  

Beberapa waktu lalu publik sempat dihebohkan mengenai isu thermo gun yang dapat merusak sel otak manusia karena memancarkan laser.

Thermo gun merupakan salah satu jenis termometer atau alat pengukur temperatur tubuh yang umumnya diarahkan ke dahi. Penggunaan thermo gun menjadi alat andalan dalam mengukur suhu tubuh seseorang secara cepat dan tanpa kontak.

“Thermometer ini tidak mengeluarkan sinar yang bisa mengeluarkan radiasi. Jadi tidak berbahaya untuk otak maupun syaraf yang ada di mata, ” jelas Tim Pakar dan Dokter Muda Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Shela Rachmayanti dalam dialog di Media Center Satuan Tugas Nasional, Jakarta (7/8).

Shela menjelaskan pengukuran suhu menjadi penting di masa pandemi ini, karena suhu tubuh merupakan gejala yang paling mudah untuk dilihat dan diukur dibanding gejala lainnya yaitu, batuk kering, sesak nafas, rasa lemah atau nyeri sendi.