Mengawasi gerak-gerik geng siswa di sekolah

Perundungan yang dilakukan sekelompok geng siswa Binus School Serpong menambah daftar panjang kekerasan di lingkungan pendidikan.

Ilustrasi sekolah./Foto Jess Yuwono/Unsplash.com

Pada Senin (19/2), beredar di media sosial video bullying atau perundungan. Dalam video itu, korban dikelilingi beberapa remaja yang diduga sebagai pelaku. Korban yang terlihat tak berdaya, menjadi objek tertawaan. Ada pula yang memukul bagian perut dan mencekik leher korban.

Belakangan diketahui, perundungan itu dilakukan sebuah geng sekolah siswa SMA Binus School, Serpong, Tangerang Selatan terhadap seorang juniornya. Perundungan itu dilakukan di sebuah warung di dekat sekolah, dilakukan dua kali, yakni pada 2 dan 13 Februari 2024. Korban yang sempat dirawat di rumah sakit mendapat kekerasan dengan cara dipukul, disundut dengan rokok, dicekik, dan diikat.

Pengamat pendidikan sekaligus pendiri Pendidikan Karakter Education Consulting, Doni Koesoema Albertus mengatakan, kejadian tersebut memprihatinkan. Sebab, Binus School terkenal dengan kurikulum dan pengajaran yang baik.

“Tapi, faktanya terjadi (perundungan) demikian,” ujar Doni kepada Alinea.id, Rabu (21/2).

Sebagai informasi, Binus School Serpong merupakan sekolah anak-anak kalangan atas yang berdasarkan nilai ujian tulis berbasis kompter (UTBK) 2021 Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) berada di peringkat ketiga sekolah terbaik di Tangerang Selatan, peringkat keenam terbaik di Banten, dan peringkat ke-38 terbaik nasional. Sekolah internasional terbaik berbiaya tinggi di kawasan Jabodetabek ini menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB).