Menjelajahi Mazhab Bandung lewat modernisme

Seni rupa di Bandung cepat bergeser pada aliran modernisme.

Pameran bertajuk 'Poros' karya seniman di lingkungan seni rupa ITB digelar di Galeri Salihara 2-31 Maret 2019. Annisa Saumi/Alinea.id

Sebanyak 22 perupa yang bekerja di lingkungan seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar sebuah pameran di Galeri Salihara, Jakarta Selatan. Berlangsung sampai 31 Maret 2019, pameran bertajuk ‘Poros’ itu menampilkan 26 karya. Terdiri atas 12 lukisan, 6 patung, 2 drawing, dan 6 grafis.

Kurator pameran, Rizki A. Zaelani, mengatakan pameran ini sebagai ajang mengumpulkan seniman besar di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Mulai dari senior hingga junior. Adapun tajuk ‘Poros’ dipilih sebagai tanda dimulainya studi penggalian seni yang didasari oleh modernisme. Rizki beserta kawan-kawannya berencana membuat pameran yang lebih besar lagi pada 2020, di mana bertepatan pada 100 tahun berdirinya ITB,. 

Sementara dalam acara ini, karya-karya yang dipamerkan menunjukkan jejak-jejak perkembangan seni rupa di Bandung yang cukup panjang. Karya-karya perupa seperti Ahmad Sadali, But Mochtar, Umi Dachlan, pun ikut ambil bagian dalam pameran ini.

“Tema besarnya ini tentang poros Bandung. Seni yang berkembang di Bandung, dimulai dari seni lukis abstrak,” kata Rizki. 

Pameran ini juga diikuti dengan kegiatan seminar dan diskusi yang akan diadakan setiap Kamis sepanjang bulan Maret 2019 di Serambi Salihara.