Milea: Suara Dari Dilan, pengisahan yang ajek dengan novel

Film yang tayang pada 13 Februari 2020 ini, dapat menjadi pilihan alternatif bagi muda-mudi untuk ditonton di saat akhir pekan.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=C2yFJaXmdQs

Jemari itu terlihat begitu lihai menekan sejumlah tombol yang membuat sebuah rangkaian kata dari keyboard komputer pentium empat. Sambil menatap monitor tabung dihadapannya, pria muda itu menuturkan kisah cinta semasa remaja. Diawali dengan mengenalkan identitas namanya, Dilan.

Demikian adegan pembuka film Milea: Suara Dari Dilan besutan Max Pictures. Film romansa remaja asal Bandung itu, masih mengangkat kisah yang sama dari sekuel sebelumnya, Dilan 1990 dan Dilan 1991. Alur ceritanya pun, mengangkat dari novel penggawa band The Panas Dalam, Pidi Baiq.

Di produseri Ody Mulya Hidayat, sekuel ketiga film Dilan ini, masih menempatkan Iqbal Ramadhan berperan sebagai Dilan, dan Vanesha Prescilla sebagai Milea. Tak hanya aktor, sang sutradara juga masih diisi oleh Fajar Bustomi dan Pidi Baiq.

Secara garis besar, Milea: Suara Dari Dilan, lebih mengangkat kisah asmara Dilan-Milea dari sudut pandang Dilan. Berbeda dengan sekuel sebelumnya, yang lebih menitik beratkan kisah kehidupan dan percintaan dari sisi Milea. Dalam film ini, Pidi Baiq ingin menggambarkan kehidupan Dilan, baik dari segi keluarga, pergaulan, dan percintaan dengan Milea.

Hal itu, terlihat di awal kisah film itu, yang menggambarkan kehidupan sosok Dilan. Sekitar 20 menit, Dilan mencoba menerangkan latar keluarga, dan pergaulan remaja di kota kembang. Sebagian pengisahan itu, dikemas dengan narasi Dilan dan beberapa potongan gambar pada sekuel film sebelumnya.