Penderita penyakit paru obstruktif kronik di Indonesia mencapai 9,2 juta orang

PPOK menempati posisi ketiga dari 10 penyakit kematian di dunia, yang jumlahnya mencapai 3,220 ribu

Ilustrasi. iStock

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar sebuah temu media untuk memperingati hari Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 17 November. Peringatan Hari PPOK sedunia tahun ini, mengangkat tema “Healthy Lungs : Never More Important” .

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) ini sangat tinggi di dunia yang jumlahnya mencapai 36 juta orang dan di Indonesia sendiri penderitanya mencapai 9,2 juta. 

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah salah satu penyakit tidak menular yang menyumbangkan angka kematian sebesar 71% dari seluruh kematian yang ada. 

“Di antara tujuh puluh satu persen tersebut, tiga puluh enam juta jiwa di antaranya adalah penyakit yang berhubungan dengan penyakit paru, yaitu asma dan PPOK,” ucap Dante Saksono dalam siarang langsung “Media Briefing : Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Sedunia 2021” di Kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, pada Selasa (23/11). 

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Wamenkes menyebut bahwa PPOK menempati posisi ketiga dari 10 penyakit kematian di dunia, yang jumlahnya mencapai 3,220 ribu. Sedangkan kanker menempati posisi ketujuh dengan jumlahnya mencapai 1,760 ribu kematian per tahunnya.