Peningkatan jumlah positif Covid, sebabkan kenaikan limbah medis

Hal ini menjadi persoalan dalam pengelolaannya, karena hanya ada beberapa rumah sakit atau puskesmas yang memiliki incinerator.

Ilustrasi limbah medis. Alinea.id/Bagus Priyo.

Pembuangan limbah medis Cobid-19 sembarang membuat sejumlah pihak berkolaborasi untuk mengurangi dampaknya bagi lingkungan.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas menyebutkan, dari data yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, jika jumlah pasien Covid-19 di Jawa Barat naik, maka limbah yang dihasilkan juga bertambah dan bervariasi.

"Limbah yang dihasilkan bisa mencapai 14,2 ton/hari, di mana 1.7 ton/harinya di antaranya adalah limbah Covid-19," kata dia dalam webinar, Selasa (16/2).

Hal ini menjadi persoalan dalam pengelolaannya, karena hanya ada beberapa rumah sakit atau puskesmas yang memiliki incinerator, atau tungku pembakaran. Maka dari itu, perlunya edukasi tentang cara pengelolaan limbah medis yang diterapkan di masyarakat, untuk memberikan pengelolaan akhir limbah medis tersebut ke pihak ketiga.

Sementara peneliti LIPI Herlian Eriska Putra mengatakan, upaya mengurangi limbah tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan masker guna pakai, mendinfeksi limbah (merusak dan buang secara terpisah) untuk memudahkan sterilisasi yang dilakukan. Salah satu caranya bisa dengan merebus dengan air panas selama 10 menit.