Sebuah laporan menduga perusahaan China mengakses data pengguna TikTok di AS

Perusahaan Cina ByteDance, yang merupakan perusahaan induk TikTok memiliki akses ke data konsumen Amerika selama berbulan-bulan.

Ilustrasi aplikasi Tiktok. Foto pixabay

Pada September 2020, mantan Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang penggunaan aplikasi media sosial di seluruh negeri. Namun, langkah itu diveto tak lama setelah Presiden AS Joe Biden menjabat pada awal 2021.

Perusahaan China ByteDance, yang merupakan perusahaan induk TikTok memiliki akses ke data konsumen Amerika selama berbulan-bulan, meskipun karyawannya di AS tidak, kata BuzzFeed News melaporkan.

Menurut laporan suara yang bocor dan diperoleh oleh media, lebih dari 80 pertemuan internal-direkam-TikTok berlangsung antara September 2021 dan Januari 2022. Laporan tersebut mengungkap, bahwa staf AS tidak diizinkan mengakses data pengguna dan harus bergantung pada personel China untuk melakukannya.