Physical distancing ajang merekatkan hubungan anggota keluarga

Stay at home merupakan kesempatan merajut kembali komunikasi yang baik dengan anak dan keluarga.

Warga melakukan aktivitas di Rusunami Petamburan, Jakarta, Rabu (25/3/2020). Foto Antara/Muhammad Adimaja/foc.

Physical distancing atau jaga jarak untuk mencegah penularan coronavirus disease 2019 atau Covid-19 menjadi sarana yang tepat merekatkan kembali hubungan dengan keluarga.

Child Protection Specialis Unicef Indonesia Astrid Gonzaga Dionisa, menilai, tiga cara physical distancing, yakni, bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah dapat menjadi cara mendekatkan para orang tua dengan anak-anaknya.

Baginya, banyak cara untuk membunuh waktu selama menjalani jaga jarak sosial dengan berdiam diri dari rumah, seperti berbincang bersama tanpa dibatasi dengan gawai, makan bersama, hingga ibadah bersama.

"Hal yang selama ini sulit dilakukan terutama bagi keluarga di perkotaan, misalnya di Jakarta. Bapak ibu yang bekerja berangkat pagi hari. Pulang malam hari,. anak sudah tidur ketika pulang, tetapi belum bangun ketika berangkat," kata Astrid, Jakarta Timur, Kamis (2/4).

Untuk itu, berdiam diri di rumah menjadi waktu yang tepat merajut hubungan lebih dekat antar anggota keluarga. "Stay at home saat ini merupakan kesempatan merajut kembali komunikasi yang baik dengan anak dan keluarga," papar dia.