sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Physical distancing ajang merekatkan hubungan anggota keluarga

Stay at home merupakan kesempatan merajut kembali komunikasi yang baik dengan anak dan keluarga.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Kamis, 02 Apr 2020 12:13 WIB
Physical distancing ajang merekatkan hubungan anggota keluarga

Physical distancing atau jaga jarak untuk mencegah penularan coronavirus disease 2019 atau Covid-19 menjadi sarana yang tepat merekatkan kembali hubungan dengan keluarga.

Child Protection Specialis Unicef Indonesia Astrid Gonzaga Dionisa, menilai, tiga cara physical distancing, yakni, bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah dapat menjadi cara mendekatkan para orang tua dengan anak-anaknya.

Baginya, banyak cara untuk membunuh waktu selama menjalani jaga jarak sosial dengan berdiam diri dari rumah, seperti berbincang bersama tanpa dibatasi dengan gawai, makan bersama, hingga ibadah bersama.

"Hal yang selama ini sulit dilakukan terutama bagi keluarga di perkotaan, misalnya di Jakarta. Bapak ibu yang bekerja berangkat pagi hari. Pulang malam hari,. anak sudah tidur ketika pulang, tetapi belum bangun ketika berangkat," kata Astrid, Jakarta Timur, Kamis (2/4).

Untuk itu, berdiam diri di rumah menjadi waktu yang tepat merajut hubungan lebih dekat antar anggota keluarga. "Stay at home saat ini merupakan kesempatan merajut kembali komunikasi yang baik dengan anak dan keluarga," papar dia.

Hanya saja, terdapat tantangan tersendiri untuk anak dalam menjalani kegiatan ini, misalnya fasilitas layanan internet untuk menunjang kegiatan belajar.

"Banyak anak-anak yang punya fasilitas online secara lancar. Ada risiko juga terutama anak yang rentan tidak bisa mengikuti pelajaran, dibandingkan dengan teman mereka lantaran tak bisa ikut pelajaran dan akhirnya nilai tidak baik," ucapnya.

Dari segi orang tua, berdiam diri di rumah dapat meningkatkan tingkat stres. Hal itu diyakini Astrid, lantaran tugas di rumah menjadi bertambah.

Sponsored

"Awalnya hanya memikir belanja, memasak, tetapi sekarang harus mendampingi anak-anak. Seseorang yang ingin mendampingi anaknya tentu menjadi stressfull. Apalagi kalau tidak ada yang bisa membantu," papar Astrid.

Kendati demikian, menjalani masa physical distancing diperlukan kerja sama dan gotong royong yang baik antar anggota keluarga. "Dengan demikian, spirit gotong royong, support kepada keluarga rentan, dan dukungan keluarga besar juga berperan penting," tutur dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid