Potret literasi kita: Ruang baca sepi, minat baca rendah

Di Jakarta, tak sulit menemukan ruang baca publik dan perpustakaan. Namun, tak jarang sepi pengunjung.

Ilustrasi ruang baca. Alinea.id/Aisya Kurnia

Setiba di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Andi Akbar langsung melangkahkan kakinya ke ruang baca yang ada di sana. Ia berniat membaca, sembari menunggu jadwal keberangkatan kereta menuju Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Namun, gairahnya untuk membaca sirna. Tak ada satupun buku yang menarik minatnya.

“Enggak ada yang menarik (bukunya). Sayang, bukunya berdebu, kayak jarang orang yang ke sini,” ucap pemuda berusia 25 tahun itu saat berbincang dengan reporter Alinea.id di Stasiun MRT Bundarah HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/6).

Ia menyarankan, manajemen MRT menambah koleksi buku di ruang baca itu. Andi menilai, buku-buku novel atau biografi, bisa memikat anak muda untuk datang membaca.

“Daripada majalah (institusi pemerintah) begini, siapa yang mau baca?” kata dia.