Spirit doll: Dari santet hingga pernikahan boneka arwah

Dalam sejarahnya, sebelum spirit doll viral, di Indonesia dikenal boneka sebagai media ritual, upacara, dan permainan mistis.

Ilustrasi spirit doll. Alinea.id/Aisya Kurnia.

Baru-baru ini, desainer dan pembawa acara Ivan Gunawan menyatakan, ia telah menghibahkan spirit doll atau boneka arwah miliknya, setelah sempat viral dan menjadi polemik. Ivan merasa terganggu dengan pro-kontra yang terjadi.

Beberapa waktu lalu, tren merawat spirit doll memang mengemuka lantaran sejumlah selebritas membuat konten di media sosial, terutama YouTube, yang memperlihatkan mereka “memelihara” boneka layaknya seorang anak. Selain Ivan, nama Celine Evangelista, Furi Harun, dan Sarwendah—istri Ruben Onsu—disebut memiliki boneka arwah.

Menurut peneliti Jenny Fisher dalam “The Art of Creating a Spiit Doll” di situs web Collage of Complementary Medicine, kebudayaan di seluruh dunia punya tradisi membuat boneka, yang direpresentasikan sebagai manusia dan menjadi mainan anak-anak.

“Kemungkinan boneka adalah mainan tertua di dunia karena ada buktinya dalam artefak budaya kuno,” tulisnya.

Sementara banyak yang menganggap boneka hanya mainan, ada pula yang menggunakannya sebagai media penyembuhan, upacara, voodoo, atau ritual pagan. Sepanjang sejarah, ujar Fisher, boneka sudah dimanfaatkan untuk tujuan positif atau mencerahkan dan tujuan negatif atau gelap.