Tak dianjurkan makan gorengan setelah berpuasa

Makan gorengan berlebihan bakal menyebabkan terjadinya penumpukan minyak dan lemak, biasanya dibarengi dengan tingginya natrium atau garam.

Ilustrasi gorengan./Foto Ashish_Choudhary/Pixabay.com

Aneka makanan ringan yang digoreng—dikenal dengan gorengan, seperti pisang, tahu, tempe, bakwan, risoles, dan sebagainya memang menggoda orang-orang untuk menyantapnya ketika buka puasa tiba. Selain murah, gorengan bisa menjadi takjil setelah seharian berpuasa, sebelum menyantap makanan berat seperti nasi.

Padahal, menurut dokter gizi di RSUD Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Nur Aliah, memakan gorengan sehabis berpuasa tak dianjurkan. Nur mengatakan, makan gorengan berlebihan bakal menyebabkan terjadinya penumpukan minyak dan lemak, biasanya dibarengi dengan tingginya natrium atau garam, yang mengarah pada obesitas, penyumbatan pembuluh darah oleh lemak, dan gangguan jantung.

“Itu semua merupakan akibat dari jangka panjang,” kata Nur kepada Alinea.id, Kamis (20/3).

Risiko bakal lebih besar jika seseorang sudah memiliki riwayat penyakit, seperti darah tinggi, diabetes, jantung, dan kolesterol. “Itu tentunya akan berpengaruh besar ya, seperti (penyakitnya) akan kambuh (lagi),” kata dia.

Menurut Nur, penyakit hipertensi dan diabetes paling sering terjadi ketika banyak mengonsumsi makanan mengandung minyak. Penyumbatan pembuuh darah bakal mengarah pula pada kinerja jantung.