Penunjukan Uskup Mgr Ignatius Suharyo dan penghormatan Paus

Penunjukkan Mgr Ignatius Suharyo menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus menandakan hubungan baik Vatikan dengan Indonesia.

Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo memberikan keterangan pers pada Kamis (5/9) mengenai pengangkatan dirinya sebagai Kardinal oleh Paus Fransiskus. Turut hadir bersama Mgr. Ignatius Suharyo, penjabat Vikaris Jenderal KAJ Romo Samuel Pengestu, Pr. dan Pastor Kepala Paroki Katedral Jakarta Romo Hani R. Hartoko, SJ.Alinea/Robertus Rony

Uskup Keuskupan Agung Jakarta Monseigneur Ignatius Suharyo telah diangkat sebagai salah satu dari 13 Kardinal baru oleh Paus Fransiskus, pada Minggu (1/9) lalu. Dengan penunjukan ini, Mgr. Ignatius Suharyo merupakan Uskup Agung Jakarta ketiga yang terpilih sebagai Kardinal di Indonesia yang membantu tugas Paus selaku pimpinan Gereja Katolik dunia.

Selanjutnya, Mgr Ignatius Suharyo akan dilantik pada 5 Oktober mendatang di Vatikan. Uskup Monseigneur yang pernah menjabat sebagai Uskup Agung Semarang pada 1997 ini akan mengemban tugas mengurus dan melaksanakan karya pastoral dalam Gereja di Roma.

Dalam konferensi pers di Gedung Karya Pastoral Gereja Katedral Jakarta, Kamis (5/9), Mgr. Ignatius Suharyo mengungkapkan, pengangkatan seorang uskup sebagai kardinal menunjukkan penghargaan Paus selaku pimpinan Gereja Katolik sedunia kepada pimpinan gereja Katolik di Indonesia. Sebelumnya, Kardinal negara Indonesia yang ditunjuk oleh Vatikan adalah Mgr. Justinus Darmo Yuwono (alm.) pada 1967, kemudian Mgr. Julius Darmaatmadja (1994).

“Bahwa saya lalu diangkat itu merupakan tanda penghargaaan kepada Indonesia,” ucap Mgr. Suharyo.

Secara umum terdapat dua macam tugas Kardinal dalam hierarki Gereja Katolik. Pertama, tugas kolegial, yakni dipanggil berkumpul di Vatikan untuk membahas masalah-masalah yang sangat penting. Kedua, tugas sendiri-sendiri dengan aneka jabatan yang diemban oleh masing-masing kardinal untuk membantu Paus dalam reksa harian seluruh Gereja.