Biang kerok sembako mahal saat Ramadan dan Lebaran

Sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan harga jelang bulan suci Ramadan. Simak penyebabnya.

Infografik penyebab harga pangan mahal saat Ramadan. Aliena.id/Firgie Saputra

Sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan harga jelang bulan suci Ramadan. Harga beberapa komoditas utama seperti gula, daging sapi/kerbau, dan bawang bombai terpantau naik sejak beberapa hari terakhir di pasaran.

Pemerintah bersama asosiasi sudah mulai membuka keran impor untuk mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan permintaan bahan pokok jelang bulan Ramadan. Roy Nicholas Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan, saat ini pemerintah sudah membuka keran impor untuk gula dan bawang putih.

Dua bahan pokok ini menjadi produk utama yang dikhawatirkan bakal mengalami kelangkaan pada H-7 jelang Ramadan. Hal itu terjadi lantaran musim panen raya tebu yang diperkirakan akan mundur dua bulan dari perkiraan. Biasanya Februari-Maret, mundur menjadi April-Mei.

Sementara bawang putih diimpor karena kekhawatiran akan besarnya dampak COVID-19 yang saat ini melanda dunia. Apalagi 90% kebutuhan bawang putih dalam negeri saat ini diimpor dari China.

“Gula ‘kan 2019 turun (produksinya) 30% dan tidak dapat konfirmasi stok cadangan 2020. Panenya ‘kan baru bulan April. Penugasan impor sudah turun. Impor masuk dan penggilingan berjalan,” terang Roy usai rapat koordinasi bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), di Hotel Borobudur, Jakarta Selatan, Kamis (5/3).