Deretan kritik Said Aqil untuk Jokowi

Usai Pilpres 2019, Ketua PBNU Said Aqil rajin mengumbar kritik terhadap kinerja pemerintahan. 

Usai Pilpres 2019, Ketua PBNU Said Aqil rajin mengumbar kritik terhadap kinerja pemerintahan. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan

Hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dengan pemerintah Jokowi ditengarai sedang tak harmonis. Usai Pilpres 2019, Ketua PBNU Said Aqil rajin mengumbar kritik terhadap kinerja pemerintahan. 

Saat peringatan hari lahir ke-94 NU di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, akhir Januari lalu misalnya, Said bahkan mengkritik pemerintah di depan Wapres Ma'ruf Amin. 

Ketika itu, Said menyebut pemerintah cenderung terlalu berpihak kepada segelintir konglomerat dalam pengelolaan sektor-sektor ekonomi. "Misalnya sektor perbankan. Data OJK menyebutkan 33,5% aset perbankan di Indonesia masih dikuasai asing," ucap Said. 

Kritik juga sempat diucapkan Said mengenai oligarki elite politik dan pengusaha di lingkaran Jokowi saat menghadiri Haul KH Anas Sirojudin ke-6 di Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Jawa Barat pada penghujung 2019.

"Ini negara dikuasai oleh orang-orang yang punya duit atau didukung oleh orang-orang yang punya duit. Pak Jokowi tidak punya duit. Pak Jokowi tidak punya partai karena bukan ketua partai, tapi didukung yang punya duit dan punya partai," ujar Said.