DKI menghijau

Sejumlah indikator menunjukkan Pemprov DKI Jakarta sukses menangani gelombang kedua pandemi Covid-19.

Ilustrasi kota Jakarta. Alinea.id/Firgie Saputra

Sejumlah indikator menunjukkan Pemprov DKI Jakarta sukses menangani gelombang kedua pandemi Covid-19. Sejak pertengahan Agustus, rata-rata jumlah kasus positif harian berada di bawah 1.000 kasus per hari. Positivity rate turun dari kisaran 40% pada Juni-Juli menjadi di bawah 5% pada awal September. 

Indikator lainnyal ialah pengetesan. Dalam sepekan terakhir, tercatat sekitar 79 ribu orang yang dites PCR di DKI. Angka itu jauh melampaui target testing minimum per pekan yang ditetapkan WHO, yakni sebesar 10.645 tes per pekan. 

Keterisian ranjang atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit juga jauh menurun. Per 2 September 2021, BOR di 140 rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI berada di kisaran 15%. Pada masa puncak, BOR DKI sempat berada di atas 80%. 

"Jakarta sudah memasuki zona hijau dan sudah memenuhi herd imunity. Namun demikian, kami minta semua warga disiplin, patuh dan taat terhadap protokol kesehatan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengomentari berkurangnya zona merah Covid-19 di ibu kota.

Pada awal September, tercatat hanya tinggal RT 015 RW 007, Kelurahan Ujung Menteng, Jakarta Timur, yang termasuk zona merah di DKI Jakarta. Di sana, ada 11 kasus positif Covid-19 yang masih aktif .