Langkah pasti menuju mandiri energi

Biofuel sawit didorong menjadi energi yang dapat bersaing dengan BBM.

Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Jumat (14/8) silam kembali menyebut pentingnya biofuel (BBN) berbasis CPO (minyak sawit mentah) sebagai salah satu program andalan. Melalui kebijakan mandatori B-20 dan B-30, Jokowi mengharapkan kemandirian energi dan tak lagi bergantung pada impor BBM.

Penerapan kewajiban pencampuran bahan bakar diesel atau solar dengan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) ini telah diberlakukan sejak Januari 2020. Mandatori B-30 ini dinilai akan menghemat devisa negara sebesar US$4,8 miliar atau Rp67,2 triliun, meningkatkan nilai tambah CPO sebesar Rp63,39 triliun, menyerap 1,2 juta tenaga kerja, dan mengurangi 14,25 juta ton emisi CO2 (karbon dioksida).

“Pertamina bekerja sama dengan para peneliti telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100, yaitu bahan bakar diesel yang 100% dibuat dari minyak kelapa sawit, yang sedang uji produksi di dua kilang minyak kita. Ini akan menyerap minimal satu juta ton sawit produksi petani untuk kapasitas produksi 20.000 barrel per hari,” kata Jokowi.

Alinea.id mengulas wacana kemandirian energi dengan biofuel sawit disini.