Paham radikal masuk kampus

Temuan Setara Institute, di antaranya mahasiswa di 10 PTN masih terpapar paham radikal maupun intoleransi.

Setara Institute dalam hasil risetnya, memaparkan temuan terpaparnya paham radikal di 10 PTN. Alinea.id/Oky Diaz.

Direktur Pencegahan BNPT Hamli mengatakan, proses deradikalisasi memang gencar dilakukan, termasuk di kampus-kampus. Akan tetapi, Hamli menuturkan, program BNPT untuk mengatasi merebaknya paham radikal atau intoleran di kampus tak bisa diukur dalam waktu yang singkat.

“Untuk mengukur efektifitas program deradikalisasi membutuhkan waktu cukup panjang. Pekerjaan berat lainnya, bagaimana menanamkan kesadaran kepada masyarakat bahwa ada paham radikal mulai menyusup ke kampus-kampus,” kata Hamli saat dihubungi, Rabu (12/6).

Sebab, kata dia, pihak kampus yang dikenal rasional juga acapkali menolak fakta bahwa radikalisme dan intoleransi mengancam kampus-kampus. Padahal, kesadaran itu penting sebagai titik awal untuk gerakan kontra radikalisme. Tujuannya, narasi Islam yang eksklusif tidak berkembang.

“Yang penting itu, mari masyarakat kampus sama-sama menyikapi ini bahwa kita itu bangsa yang majemuk, yang mesti dipelihara,” ujar Hamli.