Petani jadi profesi pilihan paling akhir

Generasi milenial enggan menjadi petani karena profesi itu dianggap kurang menjanjikan.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat Entang Sastraatmadja menilai persoalan ketidaktertarikan anak muda sebagai petani, telah muncul sejak lama. Hal itu terlihat dari jumlah petani muda yang makin tergerus tiap tahunnya.

Adapun menurut Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, petani muda di Indonesia berusia 20-39 tahun hanya 2,7 juta orang atau sekitar 8% dari total jumlah petani Indonesia. 

Entang bilang, terus berkurangnya petani muda dari waktu ke waktu disebabkan oleh anak muda di pedesaan yang lebih memilih menjadi buruh kasar di kota, ketimbang harus bekerja di sawah dan ladang. Bahkan tidak sedikit yang memilih menjadi tukang ojek. 

"Orang boleh saja menjawab bahwa menjadi petani saat ini, bukanlah pilihan yang tepat,” kata dia saat dihubungi Alinea.id, beberapa waktu lalu.

Alinea.id menyoroti keengganan generasi milenial menjadi petani dalam artikel ini.