Semangat digitalisasi pasar tradisional

Digitalisasi menjadi penyelamat pasar tradisional yang sepi pembeli.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

Beberapa waktu lalu, marketplace Tokopedia merilis inisiatif Hyperlocal demi membantu pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi. Inisiasi ini sekaligus untuk mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.

Salah satu bentuk nyata inisiatif tersebut adalah program Pasar Digital yang telah diluncurkan sejak April 2020 lalu. Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan, mengungkapkan digitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu wujud inisiatif Hyperlocal Tokopedia.

“Tujuannya untuk meningkatkan daya saing para penjual di pasar tradisional berbagai daerah melalui pemanfaatan teknologi. Ini diharapkan bisa berkontribusi untuk perekonomian daerah,” sebutnya dalam keterangan tertulis kepada Alinea.id.

Tokopedia merealisasikan program itu melalui kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah. Lembaga pemerintah ini bertugas memberikan pendampingan dan edukasi yang intensif kepada pengurus pasar maupun koperasi pasar dalam berbagai bentuk. Kedua lembaga juga  menyediakan wadah untuk saling berbagi dan bertukar informasi.

Selain pasar Sabilulungan, ada enam pasar basah lain yang tergabung di Tokopedia. Sebut saja Pasar Cikurubuk di Tasikmalaya, Pasar Cihapit di Kota Bandung, Pasar Beringharjo  di Yogyakarta, Pasar Anyar di Tangerang, Pasar Kampung Baru, dan Pasar Pa'baeng-baeng Timur di Makassar.