Sentimen IHSG jelang tutup tahun

Menjelang penutupan tahun 2022, IHSG diwarnai sejumlah sentimen negatif dan positif di tengah ancaman resesi global.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Berbagai sentimen dan data historis menunjukkan kemungkinan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) November tidak sebergairah bulan sebelumnya. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi para investor untuk melihat saham-saham secara cermat. Kemudian menjalankan strategi buy on weakness alias membeli saham saat harga sedang berada di level terendah.

"Apalagi, secara historis IHSG akan berada pada zona hijau di bulan Desember karena ada window dressing," kata Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim, kepada Alinea.id, Kamis (3/11).

Perlu diketahui, window dressing sendiri merupakan strategi yang digunakan oleh perusahaan sampai manajer portofolio untuk memoles laporan keuangan mereka. Caranya, dengan menunda pembayaran atau mencari cara untuk membukukan pendapatan lebih awal.

Seperti misalnya manajer investasi akan memilih saham yang masih memiliki prospek bagus serta undervalued. Saham-saham inilah yang nantinya akan digunakan untuk mempercantik portofolio perusahaan.

"Saham yang harganya sudah naik tinggi, bisa melanjutkan kenaikannya karena valuasinya juga masih murah," ujar Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Aziz dalam kesempatan lain.