Teknologi melacak Covid-19 

Sejumlah negara mulai menfaatkan teknologi untuk melacak kontak orang-orang yang pernah bersentuhan dengan pasien positif Covid-19.

Teknologi dimanfaatkan untuk contact tracing pasien positif Covid-19. Ilustrasi Alinea.id/Hadi Tama

Sejumlah negara di Asia mulai memanfaatkan teknologi untuk meredam penyebaran Covid-19 lewat pelacakan kontak pasien yang positif. Di Singapura misalnya, pemerintah mewajibkan warga mengunduh aplikasi TraceTogether sejak Maret lalu. 

Dengan aplikasi bertukar sinyal bluetooth ini, pasien-pasien positif Covid-19 bisa mengabarkan kepada para pengguna yang sempat berpapasan dengan mereka mengenai aktivitas mereka selama dua pekan sebelum dites positif. 

Hal serupa juga terjadi di Korea Selatan. Untuk tracing, pemerintah Korea Selatan menggunakan aplikasi Corona 100m dan Corona Map. 

Corona 100m mengumpulkan data pasien positif Covid-19 dari pemerintah dan mengabarkannya kepada pengguna. Data yang dikumpulkan semisal, kewarganegaraan, jenis kelamin, usia, dan lokasi-lokasi yang dikunjungi pasien. Adapun Corona Map menunjukkan lokasi pasien positif Covid-19 sebagai panduan bagi pengguna. 

Tak mau ketinggalan, Indonesia pun meluncurkan aplikasi lacak kontak pasien positif Covid-19, akhir Maret lalu. Aplikasi itu diberi nama Peduli Lindungi dan masih versi beta.