Butuh kolaborasi untuk penerapan smart city

Perlu mendorong semangat kolaborasi antar pemerintah kota maupun dengan kabupaten agar dapat mempercepat terwujudnya smart city.

Devy Munir

Smart city atau kota pintar adalah kota yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan kota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya dan menjadi kebutuhan pengembangan oleh suatu pemerintahan dalam mendukung penguatan peran pelayanan publik. 

Penerapan smart city di Indonesia membutuhkan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan bukan kompetisi agar terwujud masyarakat yang Indonesia yang cerdas. Kolaborasi sebagai kata kunci untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembangunan di berbagai kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Smart city bertujuan mewujudkan kota yang cerdas dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat hingga mampu menjadikan masyarakatnya lebih sejahtera. Perwujudan pelayanan yang semakin cerdas ini salah satunya dengan pemanfaatan teknologi dalam menjawab tantangan maupun peluang yang dihadapi kota dan kabupaten di Indonesia.

Ada beberapa kerja sama antar daerah yang bisa dilakukan dalam smart city, yakni kerja sama dalam rangka replikasi aplikasi smart city, penerapan e-government serta pengembangannya, seperti: (1) Kota Bandung dengan beberapa Kota/Kabupaten; (2) Kota Semarang dengan beberapa kota/kabupaten.

Kerja sama dilakukan dengan mitra untuk bisa membangun wacana serta meningkatkan kapasitas, saling bertukar informasi dan pengalaman dalam pengembangan smart city.