Pandemik korona dan jebakan hoaks

Cepatnya penyebaran coronavirus diikuti oleh cepatnya informasi terkait dengannya.

Ribut Lupiyanto

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi menyatakan wabah coronavirus atau penyakit Covid-19 sebagai sebuah pandemik pada Rabu (11/3/2020). Penetapan ini lebih dari dua bulan sejak wabah ini mulai terdeteksi di China.

Pandemik lebih terkait pada geografis penyebarannya. Secara sederhana, makna pandemik adalah wabah suatu penyakit baru yang menyebar di berbagai negara dalam waktu yang sama. Menurut WHO, status pandemik ditetapkan jika sebuah penyakit baru yang belum ada penangkal kekebalannya menyebar ke berbagai wilayah dunia tanpa diduga. Saat ini tercatat ada lebih dari 118.000 kasus Covid-19 di sedikitnya 114 negara, dan menewaskan lebih dari 4.000 orang.

Cepatnya penyebaran coronavirus diikuti oleh cepatnya informasi terkait dengannya. Banjir informasi terjadi khususnya di dunia digital. Bisa ditebak muncul beberapa kasus informasi hoaks. Hal ini dapat memicu kepanikan massa dan mengindikasikan ke depan hoaks akan terus menjadi ancaman.

Jebakan hoaks

Dunia maya telah merebut ruang nyata manusia dan bahkan mampu memengaruhi dinamika di dunia nyata. Kejadian di seluruh penjuru dunia tidak ada yang luput dari intaian dunia maya dan hanya dalam hitungan detik penyebarannya. Fenomena ini memiliki korelasi signifikan terhadap dinamika pers. Dunia pers yang sulit mengikuti perkembangan terpaksa gulung tikar.