Pentingnya kewajiban sebelum bantuan di tengah pandemi

Yang perlu menjadi perhatian utama di samping kedermawanan adalah bagaimana perusahaan-perusahaan raksasa menyelesaikan kewajibannya

Arif Rahman

Tidak ada yang siap menghadapi pandemi, namun kita dipaksa untuk siap dalam menghadapi bencana ini. Progres kerja yang baik dalam menanggulangi bencana pandemi yang datang secara tiba-tiba merupakan gambaran kekuatan internal suatu manajemen dalam skala apapun, baik negara, swasta, maupun rumah tangga. Gambaran kekuatan ini merupakan penilaian tersendiri bagi pihak terkait dalam memilih dengan siapa mereka pantas untuk berekonomi di masa depan.

Sikap dermawan pengusaha-pengusaha raksasa patut diacungi jempol di tengah wabah yang sedang melanda. Sudah banyak ditayangkan bagaimana uluran tangan mereka terhadap masyarakat yang terdampak dengan berbagai bantuan langsung maupun tidak langsung, untuk membantu keadaan ekonomi masyarakat kurang mampu maupun bantuan dalam sarana prasarana menghadapi pandemi. Tentu hal tersebut secara tidak langsung membantu melandaikan angka statistik kasus Covid-19 yang terus disiarkan secara rutin.

Namun, yang perlu menjadi perhatian utama di samping kedermawanan adalah bagaimana perusahaan-perusahaan raksasa menyelesaikan kewajibannya, ini yang lebih penting. Perusahaan yang memiliki financial constraint yang cukup lebar secara etis akan mampu membayar kewajiban internalnya, dengan tidak memutus hubungan kerja dengan karyawannya, dan membayar normal gaji serta kewajiban finansial lain yang berhubungan dengan pekerjanya. Operasional produksi perusahaan terus bergulir ditengah wabah yang melanda, menjadi penyangga perekonomian baik mikro dan makro meskipun banyak sektor produksi mengalami pukulan terutama pada sisi demand.

Namun beberapa sektor produksi lainnya justru mengalami kenaikan permintaan seperti industri kimia dan obat-obatan, sektor pertanian, jasa telekomunikasi dan informasi, serta sektor lainnya yang mengisi perilaku konsumsi masyarakat akibat himbauan stay at home.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana perihal penyelesaian kewajiban perusahaan-perusahaan besar tersebut terhadap rekanan eksternalnya (kontraktor) yang notabene pengusaha kecil menengah? Rantai ekonomi dalam aspek ini juga cukup panjang, yang jika kewajiban pembayaran atas hasil kerja pihak eksternal ditangguhkan dan atau mengalami keterlambatan tentu akan memukul pihak ekonomi yang lain beserta rantai produksinya hingga di level bawah.