Resiliensi lawan Covid-19

Tidak ada pilihan lain kecuali meningkatkan resiliensi warga dengan menguatkan dan menyelaraskan peran para pihak yang telah bergerak.

M Rahmat Yananda

Munculnya resiliensi

Saya mendapatkan informasi yang menguatkan di tengah krisis yang  mendera. Ternyata warga telah bergerak membangun ketahanan di lingkungannya melawan wabah Covid-19. Ketika menyerahkan paket sembako untuk tetangga yang terdampak, khsususnya untuk para pengemudi ojek daring dan pangkalan, sebagai bagian dari kampanye #bantutetanggamu# Iluni UI yang berfokus di lingkungan tempat tinggal, ketua rukun tetangga (RT) menceritakan bahwa beliau bersama warga telah mengumpulkan dan mendistribusikan beragam bantuan kepada tetangganya, bahkan logistik untuk warga dalam status PDP. 

Di ruang lain, aktivis dan influencer yang biasa bersuara di dunia maya memilih untuk terlibat langsung di dunia nyata. Seorang aktivis menggalang donasi dan mendistribusikan makanan untuk komunitas ojek daring. Seorang influencer di media sosial mengumpulkan dan mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) berkeliling ke banyak rumah sakit mendukung tenaga kesehatan. Bahkan Ismail Fahmi, pakar media sosial dan pencipta aplikasi drone emprit mengolaborasikan beragam pihak untuk memproduksi masker.  

Komunitas perguruan tinggi bergerak secara mandiri dan bersama-sama. Iluni UI bersama-sama Laboratorium Kimia FKUI telah menyalurkan ribuan liter hand sanitizer. FTUI menciptakan tempat cuci tangan portabel dan bilik disinfektan cepat (BDC), dan diharapkan juga dapat memproduksi ventilator. Alumni Departemen Matematika UI melakukan pemodelan skenario puncak penyebaran virus. Alumni Departemen Geografi mengembangkan peta sebaran Covid-19. Model dan peta tersebut dapat menjadi masukan untuk otoritas dalam membuatk kebijakan terkait pandemi. Sedangkan pengumpulan donasi untuk APD dikelola Iluni UI bersama-sama Iluni fakultas.

Di tempat lain, anggota organisasi masyarakat Banser membagikan paket makanan kepada pengemudi ojek daring. Muhammadiah dan Aisyiah menyiapkan 35 rumah sakit untuk merawak pasien Covid-19. PT Paragon Technology and Innovation Internasional, produsen kosmetik asal Indonesia terkenal dengan brand Wardah,  tampil sebagai pelopor di sektor privat menyumbangkan anggaran sebesar Rp40 miliar untuk mendukung alat kesehatan dan alat pelindung diri untuk 40 lebih rumah sakit.  Perancang kebaya kondang Anne Avanti mengalihkan produksi untuk mendukung tenaga medis yang tengah mengalami kelangkaan APD.