Memberi sinar, pers menerangi jalan publik, kata Kovach (lagi)

Dahulu, tantangan terbesar wartawan saat berhadapan langsung dengan sistem pemerintahan yang tertutup dan antikritik.

ilustrasi. Istimewa

Melalui pola komunikasi dan interaksi berbagai subjek pembangunan, pers tidak dapat terlepas dari pembangunan masyarakat. Masalah dan jalan keluar terhadap persoalan pembangunan kemasyarakatan dan kebangsaan dituntut mampu diidentifikasi pers. Berbagai problem dan tantangan pembangunan terus dikawal pers dengan memberikan kritik sekaligus solusi.

Perlu upaya untuk terus menyegarkan pemikiran sebagai bahan refleksi sekaligus untuk merespons tantangan peran pers ke depan di tengah dinamika perkembangan pers saat ini dan tantangan era media sosial yang semakin massif maupun perkembangan masyarakat era kekinian.

Itu pokok pikiran dalam diskusi fokus grup bertema 'Quo Vadis Pers dan Pembangunan' di Semarang seperti disiarkan kanal Abdul Kholik DPD RI, Senin (7/3). "Kita akan mendiskusikan masalah pers dan pembangunan. Ini bukan karena ada kasus di Wadas. Tetapi kita ingin mengajak pers kembali menyemangati bahwa ada tugas penting berkaitan dengan pembangunan," kata Kholik, senator dari Jawa Tengah.

Pemerintah Perlu Berkaca Diri

Pada setiap masa dan rezim, tantangan pers berbeda-beda. Dahulu, tantangan terbesar wartawan saat berhadapan langsung dengan sistem pemerintahan yang tertutup dan antikritik. Ancaman paling nyata, yaitu pembredelan pers. Kini, pasca-Reformasi, pers dilindungi dalam ekosistem negara demokrasi. Ini eranya kebebasan pers.