Airlangga: Optimalkan peran pejabat pengelola informasi dalam mengatasi hoaks terutama terkait Covid-19

Dominasi kaum muda sebagai pengguna internet menghadirkan peluang dan tantangan.

ilustrasi. foto Pixabay

Tingginya jumlah dari para pengguna sosial media yang masih relatif muda, beragamnya sumber informasi yang diterima, dan tingkat literasi digital yang rendah, menjadi suatu tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengantisipasi munculnya disinformasi/hoaks yang beredar di masyarakat.

Informasi yang didapatkan tanpa adanya konfirmasi/penyaringan dan kaidah jurnalistik yang baik akan cepat menyebar akibat ulah dari generasi muda yang dengan mudah melakukan post, like, dan share tanpa diimbangi dengan dengan literasi digital yang mumpuni. Oleh karena itu, peningkatan efektifitas komunikasi kebijakan publik harus terus dilakukan.

“Penyebaran informasi-informasi yang benar, kredibel, dan menumbuhkan rasa optimistis dari masyarakat sangatlah diperlukan dan tentunya peran dari para Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dari berbagai tingkatan menjadi penting agar hoaks tidak mudah menyebar dan sentimen positif terutama pada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang sedang diupayakan dapat terus mengalir,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto yang dikutip dari siaran pers tertulisnya.

Menurutnya, dalam mengatasi hal tersebut perlu adanya perbaikan dari sisi kesehatan dan ekonomi yang harus didorong agar terus berlanjut. Struktur penduduk Indonesia yang saat ini didominasi generasi Z dan milenial berusia 8 hingga 39 tahun dengan perkiraan jumlah sekitar 150 juta orang yang memiliki tingkat adopsi digital tinggi, menghadirkan peluang dan tantangan tersendiri termasuk dalam pengelolaan informasi secara digital selama pandemi Covid-19.

Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Q2-2020 menunjukkan bahwa, sebanyak 51,5% masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk mengakses media sosial dan sebanyak 32,9% untuk berkomunikasi lewat pesan. Dengan begitu, peran dunia digital dalam penyebaran informasi sangatlah besar, sehingga peluang ini haruslah dapat dimanfaatkan guna menyebarkan berita-berita baik terkait pemulihan ekonomi nasional.