Berita tanpa bias: Mengapa keragaman penting bagi jurnalisme

Buku ini membantu orang mengenali titik buta mereka sendiri: cerita apa yang mereka tekankan dan yang mungkin mereka abaikan.

Buku Unbias The News. foto repro

Anuradha Sharma merasa kehilangan karier yang seharusnya dia miliki andaikan dia seorang lelaki. Gerakan #MeeToo seperti cermin di depan wajahnya, dan sejak itu dia melihat dirinya sebagai korban.

Sharma mulai karier jurnalisnya pada 2002 di satu kota dagang wilayah sub-Himalaya timur laut India. Dia muak mengalami pelecehan patriarki hingga perundungan seksual sebelum memutuskan berhenti.

Dari Afrika Selatan, Tanya Pampalone menggugat dominasi bahasa Inggris yang mungkin bisa membuat melenceng liputan dari para jurnalis asal negara dengan bahasa-ibu bukan Inggris. Itu dia sadari tepat ketika Black Panther tentang negeri Wakanda diumumkan memenangkan film terbaik Piala Oscar pada 2019.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi berbagai tantangan seputar dominasi bahasa Inggris? Kata Tanya, yang terpenting, perhatikan bahasa-ibu kita dengan cara yang sama seperti saat kita baru mulai memeriksa hak istimewa kita.

Obsesi terhadap nama besar baik oleh praktisi atau organisasi media menghambat praktik kewartawanan lokal, terutama di masyarakat yang baru mengalami demokratisasi di mana perkembangan media masih lemah. Begitulah pengamatan jurnalis Nigeria, Kolawole Talabi.