Covid-19 mulai landai, komunikasi hibrid masih ramai

Bagaimana komunikasi hibrid masyarakat ketika wabah Covid-19 telah berlalu?  

Covid-19 mulai landai, komunikasi hibrid masih ramai. Foto Pixabay

Pandemi sudah cenderung melandai grafiknya. Situasi kehidupan kemungkinan bergeser menjadi endemi Covid-19. Saat ini, terjadi perubahan perilaku komunikasi terkait adaptasi teknologi. Apakah komunikasi hibrid (daring atau online) masih akan diperlukan?

"Kalau menurut saya pribadi, sebenarnya pada akhirnya yang tadinya kita harus beradaptasi ke digital dari konvensional. Itu apakah kita harus balik lagi ke konvensional? Sepertinya agak sulit. Karena orang-orang sekarang, khususnya bagi kaum muda, itu malah sudah enak di masa seperti ini," kata Rizki Saga Putra, Magister Komunikasi Universitas Indonesia (UI).

Rizki mengungkapkan agumentasi tersebut dalam serial seminar nasional Departemen Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) UI di tayangan kanal FISIP UI, Senin (27/5).

Menurut Rizki, orang sudah beradaptasi dan nyaman di dalam pola komunikasi hibrid. Sehingga untuk kembali lagi ke cara konvensional atau ke masa sebelum pandemi itu sudah tidak bisa lagi.

"Nanti ada teknologi baru, itu tinggal masalah waktu, ketika kita akan beradaptasi kembali," sambungnya seraya menambahkan bahwa sifat manusia diciptakan untuk beradaptasi terus selamanya. "Apapun kita hadapi, bagaimanapun keadaannya," katanya.