Kampanye konservasi bakau di Indonesia ala MangroveMagz

Ganis Riyan Efendi dan rekannya Aris Priyono mendirikan MangroveMagz pada tahun 2014.

ilustrasi. Istimewa

Selama 15 tahun terakhir, erosi telah menelan separuh dari Desa Bedono, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Sementara vegetasi bakau desa telah hancur sebagian karena konstruksi, erosi menghancurkan hampir 800 hektar di lepas pantai. Akibatnya, ribuan penduduk meninggalkan komunitas mereka saat air laut naik dan menggenangi rumah mereka.

Erosi pantai, terkait dengan hilangnya hutan bakau, tidak hanya terjadi di Bedono, tetapi juga di banyak daerah lain di Indonesia. Laju kerusakan hutan mangrove di Tanah Air termasuk yang tercepat di dunia. Menurut Organisasi Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia kehilangan 40% hutan bakaunya selama 30 tahun terakhir.

Deforestasi mangrove telah membuat banyak komunitas sangat rentan terhadap erosi pantai, terutama orang-orang yang tinggal di pantai dan di pulau-pulau kecil menjadi yang paling rentan. Kecuali hutan bakau yang rusak dipulihkan, abrasi yang lebih parah akan terjadi dengan konsekuensi yang parah bagi masyarakat tepi pantai.

Melihat kurangnya informasi yang tersedia secara digital tentang mangrove di Indonesia, Ganis Riyan Efendi dan rekannya Aris Priyono mendirikan MangroveMagz pada tahun 2014. Publikasi ini merupakan majalah daring pertama dan satu-satunya di Indonesia yang didedikasikan untuk membahas konservasi mangrove, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan perusakan mangrove dan akibatnya.

Sorotan masalah