Kata siapa orang tua lebih gampang dibohongi berita palsu?

Peserta diminta untuk membaca dan mengevaluasi 12 artikel berita lengkap tentang topik COVID-19 dan non-COVID.

ilustrasi. foto Pixabay

Ada anggapan orang tua lebih mudah jadi korban berita hoaks. Banyak yang bergurau soal itu dengan menyebut 'whatsapp keluarga' sarang penyebaran berita palsu, karena anggota keluarga yang lebih tua suka menyebarkan informasi. Meski hoaks, tetapi disebarkan dengan penuh keyakinan. 

Orang dewasa yang lebih tua, tidak lagi lebih mudah percaya berita palsu, dibanding orang dewasa muda. Namun, studi mengecualikan, orang yang secara usia 'super senior'.

Tertarik dengan berita palsu dapat memiliki konsekuensi fisik, emosional, dan keuangan yang signifikan, terutama bagi orang dewasa yang lebih tua. pasalnya, mereka umumnya memiliki tabungan hidup atau masalah medis serius yang dipertaruhkan, kata para peneliti.

"Kami ingin melihat apakah ada perbedaan usia dalam menentukan apakah berita itu benar atau salah," kata penulis utama Didem Pehlivanoglu, peneliti pascadoktoral bidang psikologi di University of Florida, di Gainesville, seperti dikutip Upi.com.

"Kami secara khusus ingin melihat ini karena kami tahu bahwa seiring bertambahnya usia, kebanyakan orang menunjukkan beberapa penurunan dalam kemampuan kognitif mereka. Tetapi kami juga tahu beberapa kemampuan pemrosesan informasi dipertahankan atau bahkan ditingkatkan," kata Pehlivanoglu dalam rilis berita universitas.