Komentar di medsos bisa jadi risiko atau pun ancaman krisis

Aada berbagai kerangka pemikiran yang dituangkan Ade di dalam tesisnya, mulai dari komunikasi publik maupun juga krisis itu sendiri.

ilustrasi. foto Pixabay

Komentar di media sosial (medsos) bisa jadi risiko ataupun ancaman krisis. Demikian intisari penelitian Ade Irma Stefi Ulil Amri bertajuk 'Manajemen Paracrisis di Organisasi Publik (Studi Kasus Kebijakan Pembatasan Orang Asing Masuk ke Indonesia oleh Direktorat Jenderal Imigrasi di Instagram)'.

Ade, alumnus Pascasarjana Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Indonesia (UI), menguraikannya dalam serial seminar nasional Departemen Ilkom Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) UI, Jumat (3/6).

"Saya menggunakan term ataupun istilah yang disebut dengan 'paracrisis' merujuk kepada risiko ataupun ancaman krisis di media sosial, yang diperkenalkan oleh Coombs dan Holladay (2012)," ungkap Ade.

Menurut Ade, supaya nantinya paracrisis tidak berubah menjadi krisis, yang akhirnya mengganggu reputasi organisasi, tentunya organisasi itu perlu melakukan respons ataupun tindakan. Inilah yang akhirnya menjadi tujuan penelitiannya.

"Saya ingin mengetahui, mendeskripsikan, dan juga mengeksplorasi bagaimana manajemen paracrisis terkait kebijakan tersebut, yang dilakukan oleh Humas Ditjen Imigrasi," cetusnya.