Pemeriksaan fakta dalam pemilu di Indonesia

Dikatakan, kalau jurnalis menulis itu memang harus dipastikan dulu bahwa fakta yang disampaikan itu hanya dan hanya fakta.

Pemeriksaan fakta dalam pemilu di Indonesia. Foto Antara

Pemeriksaan fakta (fact-checking) berperan penting dalam gelaran politik di Indonesia. Bagaimana fact-checking digunakan untuk memberantas hoaks yang memainkan peran dalam election (pemilu) baik presidential election (pilpres) dan regional election (pilkada) di Indonesia. Bagaimana misinformasi diproyeksikan pada pemilu-pemilu mendatang.

Itu semua dibahas dalam Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022 oleh pembicara Ratna Ariyanti, dosen Universitas Multimedia Nusantara, yang sedang menempuh doktoral studi di E.W. Scripps School of Journalism, Ohio University.

Ratna sekarang berada di Athens, Ohio, Amerika Serikat, mengambil doctoral program. Berlatar belakang jurnalis, karirnya panjang di jurnalisme. Di tahun 2015, dia menempuh studi Master di Leeds University di Inggris.

Pulang dari sana, Ratna makin tertarik untuk juga mengajar sehingga akhirnya tahun 2019 dia memutuskan untuk mencari pendanaan untuk melanjutkan pendidikannya. Sebelum berangkat, Ratna tercatat sebagai pengajar juga di Universitas Multimedia Nusantara.

Doctoral research Ratna berfokus ke collaborative journalism. Dirinya tertarik karena sebelum studi doktoral itu, ada beberapa yang dia sukai dan kebetulan akhirnya membentuk dirinya, dan Ratna mendapatkan benang merah dari apa yang dia sukai, yaitu mengorganisir kerjasama dari beberapa ruang redaksi.