Pentingnya jurnalisme damai dan bagaimana melakukannya

Menurut Youngblood, penting juga bagi jurnalis untuk memahami bahwa pelaporan perdamaian tidak boleh dilakukan hanya selama masa konflik.

ilustrasi. foto Pixabay

Ketika meliput konflik dan krisis, jurnalis perlu menyadari baik konsekuensi negatif dari liputan mereka, maupun potensi liputan mereka untuk mempromosikan perdamaian di komunitas mereka.

Inilah tepatnya yang menjadi fokus Pusat Jurnalisme Perdamaian Global (Center for Global Peace Journalism) di Park University di Missouri dalam kurikulumnya.

“Jurnalisme damai adalah ketika editor dan reporter membuat pilihan yang meningkatkan prospek perdamaian dalam cerita apa pun yang mereka kerjakan,” kata Profesor Steven Youngblood, pendiri Center. 

“Pilihan-pilihan ini, termasuk bagaimana membingkai cerita dan dengan hati-hati memilih kata-kata mana yang digunakan, menciptakan suasana kondusif bagi perdamaian dan mendukung inisiatif perdamaian dan pembawa damai, tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar jurnalisme yang baik.”

Youngblood telah mengadakan seminar tentang jurnalisme damai di seluruh dunia, di negara-negara seperti Kosovo, Nigeria, dan Yaman. Dia juga menjalankan blog tentang praktik tersebut, yang disebut Wawasan Jurnalisme Perdamaian.