Tabloid Indonesia Barokah bukan produk jurnalistik

Tabloid Indonesia Barokah tak ubahnya seperti pamflet atau selebaran yang biasa ditemukan ditempel di pohon.

Petugas Bawaslu Kota Depok menunjukan tabloid 'Indonesia Barokah' yang disita dari sebuah masjid, di kantor Panwaslu Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat (25/1)./AntaraFoto

Dewan Pers menyatakan Tabloid Indonesia Barokah bukan merupakan produk jurnalistik karena tidak mengusung semangat jurnalisme.

"Itu memang bukan produk jurnalistik, karena tidak mengusung semangat jurnalisme," kata Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Djauhar dihubungi di Jakarta, Rabu (30/1).

Semangat dan prinsip jurnalisme yang diusung perusahaan pers adalah melakukan kegiatan jurnalistik yakni mencari, mengonfirmasi dan menuliskan fakta secara berimbang.

"Itu kan tidak ada konfirmasi dan beritanya bukan dari sumber pertama, dia hanya mengumpulkan comot sana, comot sini, itu bukan jurnalistik yang sesungguhnya," ucap Djauhar.

Tabloid Indonesia Barokah tak ubahnya seperti pamflet atau selebaran yang biasa ditemukan ditempel di pohon.