11 Jenazah korban tsunami Selat Sunda sulit dikenali 

Tim DVI mempersilahkan kepada pihak keluarga untuk membawa data antomortem yang dibutuhkan seperti medical record catatan gigi.

Polisi berjaga di samping kontainer pendingin jenazah saat petugas ambulans menurunkan jenazah korban tsunami Selat Sunda di RSUD Berkah, di Pandeglang, Banten, Rabu (26/12)./Antara Foto

Tim DVI Mabes Polri belum berhasil mengidentifikasi 11 jenazah korban tsunami Selat Sunda di Banten. Kesebelas jenazah berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang.

Kesebelas jenazah tersebut terdiri dari dua jenazah anak-anak di bawah 17 tahun jenis kelamin laki-laki, satu jenazah anak-anak jenis kelamin perempuan, tiga jenazah jenis kelamin laki-laki dewasa dan lima jenazah perempuan dewasa. 

Kabid Dokkes Polda Banten AKBP Nariyana yang juga koordinator tim DVI Polri mengatakan 11 jenazah yang belum teridentifikasi. Pasalnya, data antomortem yang diterima tim DVI belum sesuai dengan kondisis fisik pada saat pemeriksaan atau visum. Selain itu, Polda juga kurang mendapatkan laporan kehilangan dari pihak keluaga, tidak ditemukan data diri dan sidik jari yang sudah rusak.

"Ada 11 jenazah yang belum teridentifikasi kepada masyarakat baik wilayah Banten atau lain daerah yang keluarganya hilang pada saat kejadian tsunami di Banten saya mohon untuk bisa hadir di RSUD Berkah Pandeglang," kata Kabid Dokkes Polda Banten saat konferensi pers di Posko penanggulangan bencana tsunami selat sunda, Carita Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/12).

Tim DVI mempersilahkan kepada pihak keluarga untuk membawa data antomortem yang dibutuhkan seperti medical record catatan gigi. Dimana, semasa hidupnya korban pernah memeriksa gigi di salah satu klinik atau rumah sakit.